Dalam wawancara eksklusifnya dengan Barça TV dan situs FC Barcelona, Puyol menceritakan kehidupan olahraganya.
Carles Puyol menceritakan momen-momen terbaik dalam kariernya sebagai pemain azulgrana dalam program spesial berjudul, "Carles Puyol: 15 tahun, 15 momen" yang ditayangkan oleh Barça TV pada sabtu lalu. Puyol yang akan berada di jajaran direksi olahraga musim depan, mencertiakan berbagai pengalamannya yang paling berkesan seperti kemenangan Liga Champions di Paris dan Wembley, skor 2-6 di Santiago Bernabéu, dan lainnya lagi.
Si no '5' Azulgrana mengambil alih ban kapten 10 tahun yang lalu diwariskan dari Luis Enrique pada tahun 2004. Baginya, Luis Enrique adalah seorang panutan, "Luis merupakan contoh yang baik sebagai seorang kapten. Waktu itu adalah saat yang sulit. Saya belajar banyak hal darinya dan akan selamanya saya berterima kasih. Saya rasa dia merupakan kapten yang luar biasa. Salah satu hal yang disayangkan karena pada musim selanjutnya kami memenangkan titel dan dia tidak dapat mengakat satu titelpun dan dia layak untuk hal itu."
Final di Paris pada 2006, yang menghantarnya untuk mengangkat trofi Champion untuk pertama kalinya adalah salah satu yang paling penting sepanjang karir sepak bolanya. "Merupakan hari yang sangat spektakular, satu-satunya pertandingan yang dilihat ayah saya. Dia tidak pernah datang untuk melihat saya bermain dan ia datang karena diharuskan oleh Manel Sostres, dan untungnya kami memenangkan Champion yang merupakan titel yang sangat penting. Ia selalu melihat pertandingan dari televisi, tidak pernah mencampuri urusan kerja saya, ia selalu menanyakan bagaimana kerja saya hari dan hanya itu. Saat itu ia berada disisi saya dan saya sangat berterima kasih."
Dan ada juga saat skor tak terlupakan 2-6 di Santiago Bernabeu. Sekarang semua mengingat permainan bola mati yang berakhir dengan gol dari Puyol, tapi sesunguhnya ia tidak siap ketika saat itu terjadi. "Kami tidak berlatih sebelumnya. Tepatnya sebelum kami memasuki lapangan, Tito mengatakan rencana tersebut. Hanya kami bertiga yang mengetahuinya. Gerard (Pique), yang harus menutupi saya, Xavi dan saya sendiri. Anda dapat melihat sebelum tendangan bagaimana saya memberikan tanda kepada Xavi dan rencana tersebut berjalan dengan mulus."
"Perasaan bahwa tim membutuhkan saya, tapi saya tidak dapat berada disana untuk mereka adalah yang paling menggangu saya. Saya menderita karena hal tersebut dan itulah salah satu alasan keputusan saya. Saya dapat menahan rasa sakit, tapi itu juga menyakiti tim dan itu sunggulah sangat menyakitkan."
(jahs)
Read more
Carles Puyol menceritakan momen-momen terbaik dalam kariernya sebagai pemain azulgrana dalam program spesial berjudul, "Carles Puyol: 15 tahun, 15 momen" yang ditayangkan oleh Barça TV pada sabtu lalu. Puyol yang akan berada di jajaran direksi olahraga musim depan, mencertiakan berbagai pengalamannya yang paling berkesan seperti kemenangan Liga Champions di Paris dan Wembley, skor 2-6 di Santiago Bernabéu, dan lainnya lagi.
Si no '5' Azulgrana mengambil alih ban kapten 10 tahun yang lalu diwariskan dari Luis Enrique pada tahun 2004. Baginya, Luis Enrique adalah seorang panutan, "Luis merupakan contoh yang baik sebagai seorang kapten. Waktu itu adalah saat yang sulit. Saya belajar banyak hal darinya dan akan selamanya saya berterima kasih. Saya rasa dia merupakan kapten yang luar biasa. Salah satu hal yang disayangkan karena pada musim selanjutnya kami memenangkan titel dan dia tidak dapat mengakat satu titelpun dan dia layak untuk hal itu."
Carles Puyol, Kapten Besar
Ia mendapat penghormatan dari para fans dan juga klub sepak bola lainnya. Carles Puyol adalah seorang kapten besar. Dia selalu mempunyai pandangan jelas bahwa Klub dan rekan-rekannya adalah prioritasnya: "Apa yang selalu coba saya lalukan adalah membela klub, rekan-rekan saya, mencoba membantu apa yang dapat saya lakukan dan melakukannya dengan cara terbaik. Apa yang saya inginkan adalah yang terbaik untuk tim." kata eks pemain azulgrana ini.Final di Paris pada 2006, yang menghantarnya untuk mengangkat trofi Champion untuk pertama kalinya adalah salah satu yang paling penting sepanjang karir sepak bolanya. "Merupakan hari yang sangat spektakular, satu-satunya pertandingan yang dilihat ayah saya. Dia tidak pernah datang untuk melihat saya bermain dan ia datang karena diharuskan oleh Manel Sostres, dan untungnya kami memenangkan Champion yang merupakan titel yang sangat penting. Ia selalu melihat pertandingan dari televisi, tidak pernah mencampuri urusan kerja saya, ia selalu menanyakan bagaimana kerja saya hari dan hanya itu. Saat itu ia berada disisi saya dan saya sangat berterima kasih."
Momen Yang Paling Diingat
Salah satu momen yang paling diingat Puyol adalah saat perginya eks pemain Barça, Luis Figo: "Dia merupakan pemain penting bagi Barça dan kembali ke Camp Nou dengan memakai jersey musuh bebuyutuanmu, momen tersebut sangatlah tak mudah dilupakan. Ada saatnya kami tetap saja bermain dan tidak mendengar tiupan peluit dari wasit karena teriakan-teriakan dari para fans."Dan ada juga saat skor tak terlupakan 2-6 di Santiago Bernabeu. Sekarang semua mengingat permainan bola mati yang berakhir dengan gol dari Puyol, tapi sesunguhnya ia tidak siap ketika saat itu terjadi. "Kami tidak berlatih sebelumnya. Tepatnya sebelum kami memasuki lapangan, Tito mengatakan rencana tersebut. Hanya kami bertiga yang mengetahuinya. Gerard (Pique), yang harus menutupi saya, Xavi dan saya sendiri. Anda dapat melihat sebelum tendangan bagaimana saya memberikan tanda kepada Xavi dan rencana tersebut berjalan dengan mulus."
Juara di Wembley
Puyol juga menjelaskan dengan mendetil dibalik keputusannya membiarkan Abidal untuk mengangkat trofi Piala Champions di Wembley di tahun 2011. "Saya memikirkannya dua atau tiga hari sebelumnya. Saya mengatakannya kepada dua orang dan saya katakan jangan mengatakan apapun. Saya tidak ingin membicarakan untuk mengangkat trofi yang masih belum dimenangkan. Dan itu adalah laga yang hebat. Dan ia (Abidal) layak mendapatkannya atas perjuangan kerja kerasnya untuk berada disana, ia tidak pernah menyerah, dia merupakan contoh bagi seluruh dunia."Keputusan Mengundurkan Diri
'Puyi' mengucapkan selamat tinggal kepada tim utama setelah cidera berat yang dialaminya. "Saya ingin untuk tetap terus bermain dan mencoba membaik, tapi tubuh saya mengatakan cukup dan harus menerima kenyataan. Saya selalu berfikir jika tidak dapat memberikan 100% maka akan saya tinggalkan dan sekarang sangatlah jelas saya tidak dapat melakukannya. Mungkin saya mendapat hukuman dari cidera terakhir saya di lutut dan terlalu memaksanya khususnya pada musim-musim terakhir. Saya berjuang sekeras yang saya bisa, saya bertekat untuk dapat bermain dan berlatih. Saya melakukan apa yang saya rasakan, saya ingin berada bersama tim hingga lutut saya menunjukkan tidak dapat melakukan lebih banyak lagi," katanya mengakui."Perasaan bahwa tim membutuhkan saya, tapi saya tidak dapat berada disana untuk mereka adalah yang paling menggangu saya. Saya menderita karena hal tersebut dan itulah salah satu alasan keputusan saya. Saya dapat menahan rasa sakit, tapi itu juga menyakiti tim dan itu sunggulah sangat menyakitkan."
Acara Perpisahan Dari Seorang Kapten Yang Dicintai
Kapten Carles Puyol mengucapkan salam perpisahan sebagai seorang pemain FC Barcelona pada hari kamis tanggal 15 Mei 2014 di ruang Auditorio 1899. Berikut adalah video yang didedikasikan untuknya dengan partisipasi dari eks pelatih, eks rekan-rekan, rekan-rekanya saat ini.(jahs)